December
22
2017
     10:51

Anak Usaha IPC Resmi Catatkan Saham di Bursa Efek Indonesia

Anak Usaha IPC Resmi Catatkan Saham di Bursa Efek Indonesia

Jakarta, 22 Desember 2017 – Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC, PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI), telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang tercatat dengan kode saham “IPCM” ini telah melepas sejumlah 1,21 miliar lembar saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor. PT Jasa Armada Indonesia Tbk resmi menjadi emiten ke-35 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017.

Setelah masa penawaran yang berlangsung pada tanggal 18-19 Desember 2017, harga IPO saham JAI ditetapkan sebesar Rp 380 per lembar saham. Sehingga JAI akan memperoleh dana sekitar Rp 461,89 miliar dari hasil IPO ini. Saham JAI juga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) saat proses penawaran awal (bookbuilding) sebanyak dua kali. Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters/JLU). Sedangkan PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi (underwriter). JAI juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 10% untuk karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA).

“Seluruh proceed IPO kami serahkan sepenuhnya kepada PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Maka, kami berharap dengan adanya momentum IPO ini menjadi langkah yang baru bagi Jasa Armada Indonesia untuk terus menumbuhkembangkan Perusahaan. Kami bangga bahwa JAI sudah secara resmi tercatat dibursa dan sahamnya dapat dimiliki oleh publik,” ujar Elvyn G. Masassya, Direktur Utama IPC.

Perseroan berencana untuk menggunakan 90% dan hasil IPO untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex). Sisanya 10% untuk modal kerja (working capital). Perseroan berencana menambah armada untuk segmen bisnis ship to ship (STS), jalur kanal, dan pelabuhan swasta. Selain untuk keperluan ekspansi, IPO juga akan membuat JAI lebih profesional dan transparan. Sebagai informasi, JAI merupakan perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal terbesar di Indonesia. Saat ini, IPC menguasai 99,86% saham JAI, sedangkan PT Multi Terminal Indonesia memiliki 0,14% saham. JAI merupakan perusahaan pemanduan dan penundaan kapal yang memiliki tingkat profitabilitas paling tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata margin laba bersih sebesar 19,4%.

Tentang IPC:

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai visi untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. IPC memiliki 12 (dua belas) cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.

Selain itu, IPC memiliki 16 (enam belas) anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Electronic Data Interchange Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia, serta KSO TPK Koja.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved