June
05
2017
     15:56

Atasi Pencemaran Udara dengan Teknik Mengemudi Ramah Lingkungan (Eco-driving)

Atasi Pencemaran Udara dengan Teknik Mengemudi Ramah Lingkungan (Eco-driving)

Jakarta, Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu, 4 Juni 2017. Mendukung upaya mengatasi pencemaran udara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan kampanye publik terkait teknik mengemudi yang aman, nyaman, efisien dan ramah lingkungan (eco-driving), dalam bentuk Eco- driving Fun Rally di Jakarta (04/06/2017). Kegiatan ini merupakan bagian dari Pekan LHK yang dilaksanakan sejak 1 Juni lalu.

Berdasarkan hasil studi, 70% pencemaran udara di perkotaan dan 23 % emisi GRK dari fossil fuel bersumber dari sektor transportasi (KLH, 2012), dan 90 % dari emisi transportasi, berasal dari transportasi darat. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat pertumbuhan kendaraan bermotor per tahun sebanyak 9 juta unit/tahun, termasuk sepeda motor 7,8 juta unit/tahun (Gaikindo dan AISI, 2014). Dampak pencemaran udara tersebut sangat mempengaruhi kesehatan manusia, antara lain fungsi organ otak, perut, mata, tenggorokan, paru-paru, jantung, bahkan sistem reproduksi.

Eco-driving merupakan implementasi Program Langit Biru yang terlaksana sejak tahun 1996 oleh Kementerian Lingkungan Hidup sebelum bergabung dengan Kementerian Kehutanan. Dalam pembukaan Eco-driving Fun Rally, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah menyampaikan bahwa teknik eco- driving dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi.

“Selama delapan tahun percobaan eco-driving, diketahui rata-rata dapat menghemat 10- 25% bahan bakar. Dan program eco-driving ini, mendukung upaya pencapaian kualitas udara bersih menyambut Asian Games 2018”, ujar Karliansyah.

Selain itu, terbitnya peraturan penggunaan bahan bakar standar Euro 4, dan kesiapan PT. Pertamina Cilacap dalam menyediakan 60-70% kebutuhan BBM standar Euro 4 di Pulau Jawa, membuat Karliansyah optimis akan implementasi program eco-driving.

Karliansyah juga menambahkan, “Sebagai bentuk sosialisasi eco-driving, materi ini perlu dikembangkan dalam kurikulum sekolah mengemudi, dan mendukung kebijakan penggunaan bahan bakar Euro 4, KLHK terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, POLRI, Kementerian ESDM dan PT. Pertamina, serta pihak-pihak terkait lainnya.”

Menyampaikan kemajuan program ini, Karliansyah menjelaskan bahwa, “Saat ini program eco-driving baru menjangkau beberapa perusahaan, dan ke depan kami harap masyarakat luas dapat ikut berpartisipasi. Adapun wacana sertifikat eco-driving sedang dipersiapkan sebagai salah satu pelengkap ijin mengemudi”.

Sebanyak 185 peserta yang berasal dari klub otomotif mengikuti kegiatan Eco-driving Fun Rally, terdiri dari 65 peserta rally dan 120 peserta workshop. Kegiatan ini terbagi menjadi empat kelompok yaitu, kendaraan bensin >1.250 cc, 1.250-1.500 cc, > 1.500 cc, dan kendaraan solar. Eco-driving membuat masyarakat berpartisipasi langsung dalam pengendalian pencemaran udara dan sekaligus memberikan manfaat ekonomi, sosial, keamanan (safety) dan lingkungan.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved