Jakarta, 1 Februari 2017 - Melihat dari sudut pandang di skala nasional, startup teknologi Indonesia dari tahun ke tahun memperlihatkan inovasi yang seakan tiada habisnya dan bertumbuh sehat. Bentuk inovasi tersebut tak hanya membawa dampak ke masyarakat, namun juga mencuri perhatian para pemodal.

Tahun 2015, DailySocial merilis Tech Startup Report 2015 yang menyebutkan bahwa 49% investasi bagi startup Indonesia adalah seed funding. Ini berarti, sekitar separuh dari pendanaan startup di tahun tersebut ditujukan untuk pengembangan produk yang tengah dirintis.

Kepercayaan para pemodal di tahun 2015 membuat banyak pihak bertanya-tanya; bagaimana tumbuh kembang startup teknologi di tahun 2016? Seperti apa lanskap pendanaan dari para investor?

Menjawab pertanyaan tersebut, DailySocial kembali meluncurkan laporan bisnis teknologi rintisan di Tanah Air, Indonesia’s Tech Startup Report 2016, yang merupakan hasil analisis menyeluruh yang berisi gambaran besar, rangkuman data, informasi, dan proyeksi bisnis startup teknologi di tahun 2017.

“Report ini bertujuan untuk memberikan gambar besar mengenai posisi Indonesia dari sudut pandang ekosistem startup, dan menganalisis beberapa potensi pertumbuhan yang diharapkan bisa membantu para pelaku startup, korporasi, investor dan juga regulator,” terang CEO DailySocial Rama Mamuaya.

Laporan yang berisi 75 halaman ini berisi beberapa fakta menarik industri startup dalam negeri. Menjawab mengenai lanskap investasi startup Indonesia tadi, berdasarkan hasil analisis tim riset DailySocial, 40% investasi startup tahun 2016 menyasar startup tahap awal (seed), sedangkan 24% ditujukan bagi startup yang telah mencapai tahap Seri A.

Catatan laporan Indonesia’s Tech Startup Report 2017 juga menyebutkan bahwa 21% kucuran dana diterima startup di sektor e-commerce dan 20% di sektor fintech. Fintech sendiri diprediksi sebagai sektor terpopuler di tahun 2017.

Dari sisi investor, DailySocial mencatat empat pemodal yang paling aktif memberi aliran dana kepada tech startup Indonesia. Empat investor tersebut ialah MDI Ventures, Alpha JWC Ventures, East Ventures, dan 500 Startups.

Untuk pelaku startup, Go-Jek mencatatkan sejarah di tahun 2016 dengan menjadi startup unicorn pertama di Indonesia, setelah memperoleh pendanaan teranyar sejumlah $550 juta. Go-Jek juga berhasil mengakuisisi empat tech startup India dan satu layanan e-money Indonesia.

Namun, masih bergelut dalam tantangan yang sama, startup Indonesia masih harus menghadapi minimnya talenta dan akses ke pendanaan di tahun 2017. Indonesia’s Tech Startup 2017 diharapkan dapat menjadi acuan bagi aktor-aktor startup teknologi lokal agar senantiasa bertumbuh sehat dan memberi kontribusi bagi masyarakat Indonesia.