June
27
2018
     12:11

Dorong Kemitraan Strategis, Kemendag Gelar Forum Bisnis Indonesia-Tunisia

Dorong Kemitraan Strategis, Kemendag Gelar Forum Bisnis Indonesia-Tunisia

Tunis, 25 Juni 2018 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan keseriusan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Afrika, dan antara Indonesia dan Tunisia pada khususnya. Pernyataan itu disampaikan pada acara Forum Bisnis Indonesia-Tunisia yang berlangsung hari ini, Senin (25/6) di Tunis, Tunisia.

Forum Bisnis mengangkat tema ‘Fostering Trade, Investment, and Economic Partnership Between Indonesia and Tunisia’. Forum Bisnis ini merupakan rangkaian kegiatan misi dagang Indonesia ke Tunisia pada 24-26 Juni 2018 yang dipimpin langsung oleh Mendag. Forum Bisnis dihadiri Menteri Perdagangan Tunisia Omar Behi dan Duta Besar RI Tunis Ikrar Nusa Bhakti.

“Di tengah ketidakpastian masa depan ekonomi global, inilah saatnya untuk serius meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Afrika, dan antara Indonesia dan Tunisia pada khususnya. Kerja sama yang akan kita bangun tidak untuk mendominasi, melainkan berkolaborasi; tidak untuk menguasai, melainkan tumbuh bersama; dan tidak untuk menjadi oposisi, melainkan teman sejati. Dengan saling bekerja sama, maka hubungan Indonesia dan Tunisia akan semakin erat,” tegas Mendag.

Mendag juga menyampaikan, ada potensi besar di Asia dan Afrika. Jika kedua wilayah itu digabungkan, maka akan mewakili 38% dari PDB dunia, 76% dari populasi dunia, 44% ekspor dunia, 41% dari impor dunia, serta 35% investasi asing langsung (FDI) dunia.

Indonesia, lanjut Mendag, yang memainkan peran kunci di wilayah Asia Tenggara merupakan gerbang yang sangat kuat dan menjanjikan untuk mengakses pasar Asia. “Indonesia adalah pilihan yang tepat bagi Tunisia sebagai pusat regional bisnis untuk memperluas pasar ke Asia Timur dan Eropa. Sebaliknya, Tunisia memiliki posisi khusus sebagai pintu gerbang ke Timur Tengah, Afrika, dan Eropa yang lebih luas di mata Indonesia,” jelasnya.

Mendag juga menjelaskan potensi Indonesia sebagai mitra kerja sama strategis bagi Tunisia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar 5,2% selama dua dekade terakhir, didukung oleh ekonomi makro yang stabil di bawah Pemerintahan dengan reformasi pro-pasar. Indonesia, lanjutnya, menempati urutan ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), atau peringkat ke-8 berdasarkan Kemampuan Daya Beli.

Pada 2025, Indonesia akan memiliki 300 juta penduduk dengan pendapatan per kapita USD 15.000. Setengah dari total penduduk akan berada di usia kerja produktif. Pada 2050, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia dengan populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah, lokasi strategis, dan pertumbuhan ekonomi yang positif. Indonesia bertekad mencapai pertumbuhan ekspor sebesar 5,4% dan memimpin pertumbuhan investasi dalam tiga tahun ke depan.

Sementara itu di sektor investasi, Indonesia telah membuka 45 lini bisnis bagi investasi asing pada daftar investasi negatif terbaru Indonesia yang dikeluarkan pada tahun 2016, Selain itu, peringkat kemudahan berusaha di Indonesia berada pada posisi ke-72 pada tahun 2018, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-91. “Indonesia bertekad meraih posisi ke-40 pada tahun 2019 sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia,” imbuhnya.

Promosikan Minyak Kelapa Sawitdan Trade Expo Indonesia

Dalam forum bisnis tersebut, Mendag juga mempromosikan minyak kelapa sawit Indonesia dan Trade Expo Indonesia ke-33. Mendag mengajak para pelaku usaha Tunisia untuk mendorong perdagangan kedua negara di sektor nonmigas, diantaranya minyak kelapa sawit. Selain itu, juga untuk melihat secara langsung produk-produk nonmigas unggulan Indonesia dengan berpartisipasi pada TEI.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved