April
20
2018
     15:09

Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting

Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting

Jakarta, 20 April 2018 – PT Johnson & Johnson Indonesia, melalui salah satu brand unggulannya, Combantrin, pada hari ini melaksanakan kegatan edukasi media bertajuk ‘Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi Yang Berdampak Stunting’.

Bekerja sama dengan Direktorat P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, acara edukasi media ini menghadirkan pembicara sebagai berikut:
dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, DSc. – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ), Kementerian Kesehatan RI.
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi., Sp.GK. – Spesialis Gizi Klinik

Acara ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas kepada publik melalui media sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang situasi terkini cacingan yang ditularkan melalui tanah di Indonesiae.

Berdasarkan data pada tahun 2015 dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, penyakit cacingan menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dengan tingkat prevalensi hingga 28,12%. Parahnya, angka tersebut pun belum mewakili banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi prevalensi di atas 50%.

Infeksi cacing dapat menyebabkan malnutrisi yang menghambat pertumbuhan atau lebih dikenal dengan istilah stunting. Kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan fisik dan tumbuh kembang anak sehingga mereka tidak dapat berkembang secara optimal. Lebih dari itu, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit cacingan dan gejala yang tidak terlihat, membuat penyakit ini menjadi sering terabaikan. Penuntasan masalah stunting saat ini telah menjadi perhatian pemerintah. Program ini juga telah menjadi salah satu fokus utama dari Presiden Joko Widodo yang menghimbau semua pihak, baik itu pemerintah pusat sampai desa untuk dapat menekan prevalensi angka stunting di Indonesia melalui berbagai upaya seperti menu bergizi untuk ibu hamil dan anak dan menggalakkan pentingnya pola hidup bersih dan sehat.

Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia mengatakan, "PT Johnson & Johnson Indonesia melalui brand unggulannya, Combantrin, terus berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menekan tingkat infeksi cacing di Indonesia.

Dukungan perusahaan terhadap sejumlah program pemerintah Indonesia – termasuk kampanye kecacingan – sebenarnya telah dimulai sejak beberapa tahun sebelumnya. Pada Bulan Juni 2016 lalu, PT Johnson & Johnson Indonesia dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat bahkan telah menandatangani perjanjian kerjasama di Indonesia. Tujuan perjanjian kerja sama tersebut adalah untuk melaksanakan kerja sama antara kedua belah pihak dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai Penyakit Cacingan sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan perlindungan dan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia sedini mungkin. Kerjasama ini sekaligus menindaklanjuti pencanangan “Gerakan Waspada Cacingan” yang di prakarsai oleh PT. Johnson & Johnson Indonesia bersama TP PKK Pusat pada tahun sebelumnya – tepatnya 5 November 2015 lalu – dan telah diresmikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Devy menuturkan bahwa cacingan masih menjadi penyakit yang kerap diderita anak-anak di Indonesia dan prevalensi cacingan di Indonesia relatif masih tinggi dan menyebar di seluruh wilayah. Kerjasama tersebut merupakan komitmen Johnson & Johnson Indonesia untuk turut mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang sehat dan bebas cacingan sehingga mereka bisa berprestasi di sekolah dan bersaing di skala global di masa-masa mendatang.

“Demi mendukung anak Indonesia agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, kami ingin mengajak para orang tua untuk melakukan pencegahan cacingan dengan cara memberikan obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali atau minimal 1 tahun sekali pada anak, terutama jika anak sudah memasuki usia 2 tahun,” tutup Devy.

Tentang Johnson & Johnson
Merawat dunia, setiap orang setiap saat, menginspirasi dan menyatukan orang-orang di Johnson & Johnson. Kami merangkul riset dan ilmu pengetahuan – membawa ide-ide inovatif, produk dan jasa untuk memajukan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kami memiliki sekitar 126.000 karyawan di lebih dari 230 perusahaan Johnson & Johnson yang beroperasi di seluruh dunia, bekerja sama dengan para mitra dalam perawatan kesehatan untuk menyentuh kehidupan lebih dari satu miliar orang setiap hari, di seluruh dunia. Untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi www.jnj.com

Tentang Johnson & Johnson Indonesia
Johnson & Johnson Indonesia berdiri sejak 1973 dan bergerak di empat sektor bisnis yang berbeda, meliputi sektor: Consumer, Medical Devices, Pharmaceutical dan Vision Care. Merek-merek ternama dari sektor Consumer antara lain adalah Johnson's®, Clean & Clear®, LISTERINE®, Carefree serta Mylanta, Benadryl, Visine, dan Combantrin.

Tentang Combantrin
Combantrin adalah obat cacing produksi PT. Johnson & Johnson Indonesia yang sudah hadir selama puluhan tahun untuk membantu keluarga Indonesia mengatasi infeksi cacing. Dengan bahan aktif Pirantel pamoat, Combantrin bekerja efektif untuk mengatasi cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing tambang (Necator Americanus), cacing Trichostrongylus colubriformis dan Trichostrongylus orientalis. Combantrin tersedia dalam format tablet dengan dosis 250mg dan 125mg, serta suspensi dengan dosis 250mg/10mL.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved