September
18
2017
     13:57

Jaga Kelestarian Badak Jawa, KLHK Bentuk Tim Khusus

Jaga Kelestarian Badak Jawa, KLHK Bentuk Tim Khusus

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin, 18 September 2017. Menyongsong Hari Badak Sedunia pada tanggal 22 September mendatang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melaksanakan puncak peringatan di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, Provinsi Banten, sebagai salah satu lokasi warisan dunia yang memiliki satu-satunya jenis Badak Jawa di dunia.

Sebelumnya,  mari kita sejenak mengenal apa itu Badak Jawa. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822), merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia, lainnya yaitu Badak Putih, Badak Hitam, Badak Sumatera, dan Badak India. Dari lima jenis tersebut, hanya dua badak yang memiliki cula satu yaitu Badak India dan Badak Jawa, lainnya memiliki dua cula.

 

Keberadaan cula ini pulalah yang menjadi keunikan sekaligus ancaman bagi kelestarian badak. Sejak lama cula telah menjadi incaran para pemburu, karena dipercaya memiliki khasiat sebagai obat tradisional yang mujarab untuk berbagai penyakit, serta sebagai dekorasi yang bernilai sangat tinggi. Begitu berharganya sebuah cula Badak Jawa, sehingga peringatan Hari Badak Sedunia nanti akan mengambil tema “Di Ujung Cula Badak Jawa”.

 

Langkanya keberadaan satwa Badak Jawa, mengakibatkan satwa ini dikategorikan sebagai critically endangered dalam daftar Red List Data Book, oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Selain itu, Badak Jawa juga terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah, serta ditetapkan sebagai jenis satwa dilindungi, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

 

Disampaikan oleh Kepala Balai TN Ujung Kulon, Dr. U. Mamat Rahmat, dalam rangka menjaga kelestarian satwa Badak Jawa, Balai TN Ujung Kulon membentuk tiga tim khusus, yaitu Rhino Monitoring Unit (RMU), Rhino Protection Unit (RPU), dan Resource Based Management (RBM).

 

“Ketiga tim ini memiliki fokus-fokus khusus. RMU fokus kepada monitoring populasi dan kondisi badak, RPU fokus kepada upaya perlindungan dan pengamanan badak dari gangguan, serta RBM menjalankan pengamanan berbasis wilayah dan lintas wilayah”, jelasnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved