April
26
2018
     18:42

Jaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bapok, Kemendag Gelar Rakorda di Manokwari Jelang HBKN 2018

Jaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bapok, Kemendag Gelar Rakorda di Manokwari Jelang HBKN 2018

Manokwari, 26 April 2018 ? Kementerian Perdagangan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua Barat, Pelaku Usaha, maupun Distributor dan para pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2018. Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kementerian Perdagangan, Sutriono Edi hadir dalam Rapat Koordinasi dan Identifikasi Harga Bapok menjelang HBKN di Manokwari, Papua Barat, pada Kamis (26/4). Sudah menjadi tugas Pemerintah untuk memantau dan menyosialisasikan bahwa pasokan aman. Jadi, apa yang dijalankan Kemendag itu sesuai dengan mandat yang diberikan Presiden. Kemendag bersama Satgas Pangan dan Pemda akan melakukan pengawasan harga di pasar rakyat untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah.

Dalam Rakorda di Papua Barat, Sutriono Edi menyampaikan agar seluruh instansi dapat bekerja sama menjalankan kebijakan mengenai harga eceran tertinggi (HET) beras untuk pasar tradisonal, toko swalayan, dan tempat penjualan eceran lainnya sesuai Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. Pelaku usaha yang menjual harga beras melebihi HET dikenai sanksi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit, setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bersama-sama berupaya menjaga stabilisasi harga bahan pokok menjelang bulan puasa.

Sebelum Rakorda berlangsung Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar, Kapusdiklat Perdagangan Julia Gustaria, beserta jajaran Pemda Provinsi melakukan kunjungan ke Pasar Wosi Manokwari, Distributor PT Makmur Perkasa, Gudang  Bulog, Ritel Modern Hadi Swalayan dan Pelabuhan Manokwari. Berdasarkan hasil pantauan stok beras di gudang Bulog Sub Divre Manokwari mencapai 2.000 ton dan untuk stok gula sebesar 620 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tiga bulan ke depan. Pada kunjungan tersebut, diingatkan agar para pelaku distributor barang kebutuhan pokok wajib memiliki Tanda Daftar Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok sesuai dengan ketentuan Permendag Nomor 20/M-DAG/PER/3/2017. Disampaikan juga agar penjual di pasar rakyat maupun pasar ritel modern untuk mencatumkan harga pada tiap jenis bapok yang dijual. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat, sehingga para Ibu bisa tersenyum dan masyarakat dapat tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa dan menyambut Idul Fitri 1439 H.  

Sehari sebelumnya dilakukan peninjauan ke Pasar Sentral Remu, Toko Ritel modern Jupiter, Ditsributor Bapok PT Mariat Utama dan UD. Bone Indah dan Gudang bulog Sub Divre Kota Sorong. Perkembangan harga bapok di Pasar Sentral Remu dalam seminggu terakhir relatif stabil, bahkan cenderung turun untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, cabe merah besar, cabe rawit merah, dan bawang putih yang rata – rata turun harga antara 4-35%.

Pada pemantauan di Gudang Bulog Sub Divre Kota Sorong, stok beras sebesar 3.736 ton stok di gudang 2.022 ton, stok yang sedang sandar 214 ton dan rencana masuk 1.500 ton, serta untuk stok gula sebanyak 437 ton sehingga dapat memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan.

Dari pantauan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasokan bahan pokok di atas aman dan terkendali dalam menghadapi HBKN serta hingga saat ini kondisi harga bahan pokok relatif stabil.

Provinsi Papua Barat Menduduki Peringkat Terbaik kedua Inflasi Nasional

Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, diketahui bahwa tahun 2017 Papua Barat merupakan provinsi dengan tingkat inflasi terendah kedua setelah Maluku yaitu sebesar 1,44%. Tekanan inflasi tahunan Papua Barat tercatat lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 3,60%.  Hal tersebut lebih disebabkan karena inflasi pada kelompok administered price, sementara itu, kelompok volatile food mengalami deflasi yang menunjukkan terjaganya pasokan. Diharapkan pada tahun 2018 peringkat yang baik ini dapat ditingkatkan.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved