Jakarta, 26 September 2017. Kapal Angkatan Laut Australia terbesar HMAS Adelaide meninggalkan Jakarta setelah melakukan kunjungan dua hari ke Tanjung Priok.

HMAS Adelaide adalah sebuah kapal pendaratan helikopter (Landing Helicopter Dock), dengan berat 27.800 ton dan panjang 230 meter, dirancang untuk menyediakan bantuan medis dan kemanusiaan saat masa darurat kawasan dengan 40 tempat tidur rumah sakit, lengkap dengan dua ruang operasi. Landasan penerbangan sepanjang 200 meter dapat membawa 12 helikopter. Lebih dari 100 kendaraan dan 7.000 ton kargo dapat disimpan di dalamnya.

HMAS Adelaide memimpin kelompok misi dari 6 kapal yang saat ini tersebar di seluruh wilayah, mengunjungi negara tetangga Australia di Asia. Latihan Indo Pacific Endeavour dirancang untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan positif yang kuat dengan militer kawasan melalui dialog dan kegiatan praktis.

Kunjungan tersebut dibangun atas kerjasama bilateral yang telah terjalin sebelumnya antara ADF dan TNI dimana anggota TNI dan personil Pertahanan Australia bergabung dalam Latihan Nusa Bhakti - sebuah latihan bantuan kemanusiaan dan bencana di Darwin. kurang dari seminggu sebelumnya.

Saat berada di Jakarta, hubungan erat ini kembali ditunjukkan dengan HMAS Adelaide menjadi tuan rumah bagi tamu Indonesia yang terkesan dengan kemampuan kapal ini. Komandan kapal Adelaide, Kapten Jon Earley juga berkesempatan berkomunikasi dengan Markas Besar Angkatan Laut di Jakarta dan Armada Barat.

"Kami memilih untuk mengunjungi Indonesia di awal penugasan karena kedua negara kita memiliki kepentingan strategis untuk memastikan keamanan maritim dan mempertahankan kestabilan kawasan.” kata Kapten Earley.

"Penugasan ini penting dalam menjaga hubungan yang kuat antara kedua negara kita," katanya.

Adelaide diiringi oleh kapal Frigate HMAS Toowoomba dalam perjalanannya ke Jakarta. Kedua kapal tersebut saat ini sedang berlayar menuju Malaysia.