September
12
2018
     15:30

Kemenperin RI dan Dewan Riset Korsel Berkolaborasi Sukseskan Industri 4.0

Kemenperin RI dan Dewan Riset Korsel Berkolaborasi Sukseskan Industri 4.0

Kementerian Perindustrian RI dan Dewan Riset Nasional untuk Ekonomi, Kemanusiaan, dan Ilmu Sosial atau National Research Council for Economic, Humanities, and Social Sciences (NRC) Korea Selatan telah sepakat melakukan kolaborasi dalam upaya penerapan revolusi industri 4.0. Langkah sinergi ini sebagai buah dari pertemuan bilateral pemimpin kedua negara.

“Kemitraan ini sebagai tanda bahwa Indonesia dan Korea memiliki hubungan diplomatik yang sangat erat dan ingin terus dilanjutkan dalam rangka sama-sama membangun pertumbuhan ekonomi,”kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Seoul, Senin (10/9).

Kesepakatan kedua belah pihak ini ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Menperin RI Airlangga Hartarto dengan Chairman NRC Kyoung Ryung Seong. Momen ini pun disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Menperin menjelaskan, tujuan dari MoU tentang aktivitas kerja sama industri 4.0 tersebut, antara lain melaksanakan kegiatan penelitian bersama, pertukaran untuk pendidikan, pembentukan jejaring antara para ahli dan profesional di masing-masing negara, serta membuka peluang proyek kerja sama.

“Jadi, kami akan membangun kerangka kerja sama yang sistematis dan saling menguntungkan untuk mendukung pengembangan implementasi industri 4.0,” tuturnya. Memorandum ini berlaku selama lima tahun setelah ditandatangani.

Airlangga juga menegaskan, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai agenda nasional dan strategi kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat. Salah satu program prioritasnya adalah membangun ekosistem inovasi.

“Inovasi dapat dihasilkan dari kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi. Dengan inovasi, daya saing industri nasional akan lebih kompetitif di kancah global,” jelasnya. Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong pembangunan pusat inovasi industri di dalam negeri, pengoptimalan regulasi dan fasilitas insentif fiskal, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.

Adapun kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya oleh Kemenperin dengan pihak Korsel, di antaranya menggandeng Institut Teknologi Industri Korea pada tahun 2006 dan dengan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel mengenai kerja sama industri tahun 2017.

Airlangga meyakini kolaborasi tahun ini dapat meningkatkan kapasitas industri manufaktur nasional, terutama untuk lima sektor yang akan menjadi pionir dalam penerapan Making Indonesia 4.0. Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri elektronika, dan industri kimia.

Apabila implementasi Making Indonesia 4.0 berjalan sukses, akan mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6-7 persen selama tahun 2018-2030.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved