November
15
2017
     16:26

KTT Asean-mitra Dialog: RI Tekankan Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Saling Menguntungkan

KTT Asean-mitra Dialog:  RI Tekankan Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Saling Menguntungkan

Manila, 14 November 2017 – ASEAN bersama dengan negara mitranya perlu meningkatkan kerja sama ekonomi yang memberikan manfaat dan menguntungkan kedua pihak secara seimbang. Hal tersebut dijelaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dengan para mitranya dalam Rangkaian KTT ASEAN ke-31 di Philippines International Convention Centre (PICC), Manila, Filipina, kemarin, Selasa (14/11).

Menteri Perdagangan dan sejumlah Menteri Kabinet, hadir mendampingi Presiden RI dalam seluruh rangkaian KTT yang melibatkan tujuh negara mitra, yakni China, Korea Selatan, Jepang, India, Kanada, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN juga melakukan Pertemuan Tingkat Tinggi dengan para mitra tersebut dalam berbagai forum, yaitu ASEAN Plus 3 (China, Jepang dan Korea) ke-20, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-1, dan East Asia Summit ke-12. Para Kepala Negara juga berkesempatan melakukan dialog dengan perwakilan dunia usaha East Asia Business Council (EABC) dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres.

Selain menyerukan peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan pada setiap pertemuan dengan mitra, menurut Mendag, Presiden RI juga menekankan tentang visi ASEAN membangun arsitektur kawasan yang kokoh yang dapat menjamin keamanan dan stabilitas yang berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan aktivitas perekonomian dan kinerja perdagangan di kawasan ASEAN dengan para mitranya.

Penyelesaian perundingan RCEP pada tahun 2018, merupakan salah satu upaya yang sedang dilakukan ASEAN bersama dengan enam negara mitra Free Trade Agreement (FTA), yaitu China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru.

Dalam KTT ASEAN-China ke-20, Presiden menyampaikan secara khusus tentang pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan untuk menekan defisit perdagangan yang dialami oleh ASEAN terhadap China. “China merupakan salah satu mitra terpenting ASEAN dan begitu pula sebaliknya,” ujar Mendag.

ASEAN dan China sepakat bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk kerja sama berkelanjutan untuk mengurangi hambatan tarif dan nontarif dalam perdagangan dengan mengesahkan Pernyataan Bersama tentang Further Deepening the Cooperation of Infrastructure Connectivity. Pada dasarnya ini merupakan upaya menyinergikan Master Plan ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dan Inisiatif One Belt One Road (OBOR).

Selain itu, Mendag menyampaikan bahwa Presiden RI menegaskan agar ASEAN dan Korea Selatan memanfaatkan kerja sama ASEAN-Korea FTA secara maksimal dan menggali potensi yang ada, khususnya di bidang teknologi, inovasi, dan ekonomi digital pada pertemuan KTT ASEAN–Korea Selatan ke-19.

“ASEAN dan Korea Selatan perlu menggali potensi yang ada khususnya di bidang teknologi, inovasi, dan ekonomi digital untuk mendorong perekonomian ASEAN dan Korea Selatan,” kata Mendag mengutip pernyataan Presiden RI.

Lebih lanjut, para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dan Jepang menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas melalui kerja sama pembangunan infrastruktur yang berkualitas serta penguatan kapasitas pelaku usaha dan UMKM, khususnya di bidang inovasi dan pemanfaatan teknologi internet.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved