August
24
2018
     07:48

Melalui Kampanye "Live More, Bank Less", Arifin Putra Gapai Cita-cita sebagai Bankir

Melalui Kampanye

Jakarta, 23 Agustus 2018 – Aktor kawakan Arifin Putra yang selama ini dikenal serius menggeluti dunia seni peran, kini tengah mencoba alih profesi menjadi seorang bankir. Melalui kampanye “Live more, Bank less”, Arifin Putra berkesempatan berperan sebagai bankir melalui mini series SPARKS yang diproduksi oleh DBS Group Holdings, Ltd.

Dalam mini series tersebut, Arifin Putra memerankan karakter Hendra Susanto, seorang bankir dengan latar belakang tech financing. Aktor peraih penghargaan Indonesia Movie Awards 2015 ini beradu akting dengan aktor dan aktris kawakan internasional seperti James Yang, Jamie Ha, dan Samantha Staynings. Mini series SPARKS ditayangkan di saluran YouTube resmi DBS.

“Senang sekali rasanya mendapat kesempatan untuk bisa mewujudkan cita-cita saya dari kecil sebagai bankir, melalui mini series yang diproduksi oleh Bank DBS Indonesia. Selanjutnya, saya juga beradu akting dengan aktor internasional di mini series SPARKS. Melalui peran dalam mini series ini, membuat saya banyak mendapatkan pengalaman seru yang dapat saya jadikan pelajaran tentunya dalam hal berakting. Saya sangat menikmati waktu saat produksi mini series ini terlebih lagi saya juga tambah banyak belajar mengenai bidang perbankan,” jelas Arifin Putra.

Selain beradu akting bersama aktor dan aktris internasional dalam mini series SPARKS, Arifin Putra pun berkesempatan menjadi bankir di Bank DBS Indonesia. Aktor kelahiran 1 May 1987 ini sempat bekerja sebagai pegawai di Bank DBS Indonesia dan ditugaskan sebagai Relationship Manager, Institutional Banking Group. Dalam video berdurasi enam menit berjudul “Arifin Putra: Biasa syuting, sekarang banking” yang diunggah melalui saluran YouTube DBS Indonesia (https://www.youtube.com/watch?v=WAf45PXBSEY), aktor kawakan tersebut menjalani keseharian sebagai pegawai di Bank DBS Indonesia.

Dimulai dengan pengenalan pegawai baru, Arifin Putra mengenakan pakaian formal ala eksekutif muda, sepatu pantofel, celana bahan, jas lengkap dengan dasi, di hari pertama ia bekerja. Ternyata ketika sampai di ruang meeting, semua pegawai mengenakan pakaian smart casual yang santai namun rapi. Berbeda dengan budaya bank pada umumnya, Bank DBS Indonesia memiliki kecenderungan yang lebih fleksibel dan menyenangkan.

“Berbeda banget ya dari seperti apa yang saya bayangkan. Saya selalu berpikir bahwa kalau bank itu selalu serius, penuh perhitungan dan kecenderungan budaya yang agak kaku dan birokrasi yang cukup rumit. Setelah mencoba jadi pegawai Bank DBS Indonesia ternyata sangat berbeda. Budaya perusahaan yang santai, tetapi juga serius. Ya... millennials banget gitu,” ujar Arifin Putra.

Video yang diunggah oleh Bank DBS ini menampilkan keseharian di Bank DBS Indonesia yang menghadirkan kemudahan dalam segala aspek, yang bahkan dimulai dari keseharian pegawai. Hal ini merupakan salah satu bentuk cerminan misi Bank DBS Indonesia, “Live more, Bank less”. Tagline “Live more, Bank less” merupakan komitmen Bank DBS Indonesia dalam memberikan layanan bank yang sederhana, nyaman, dan tanpa hambatan sehingga kemudahan tersebut memberikan kesempatan nasabah untuk lebih menikmati hidup dengan memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang lebih penting dan untuk orang terdekat.

“Di zaman digital ini, kami sadar bahwa para nasabah memerlukan layanan perbankan yang sederhana, nyaman, dan tanpa hambatan, sehingga mereka dapat lebih meluangkan waktu bagi orang-orang dan hal-hal penting di hidup mereka. Hal ini menjadi wujud nyata tagline kami yaitu “Live more, Bank less”. Untuk mewujudkan misi dari “Live more, Bank less” tersebut, kami bekerja dua kali lebih keras agar para nasabah dapat hidup lebih nyaman, dengan layanan yang terintegrasi,” tutup Mona Monika, Executive Director, Head of Group Strategic and Marketing Communications Bank DBS Indonesia.

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan lebih dari 280 cabang di 18 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS hadir di tiga poros pertumbuhan utama di Asia: Republik Rakyat Tiongkok, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Peringkat kredit “AA-” dan “Aa1” bank termasuk tertinggi di dunia.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved