September
14
2017
     11:39

Pelindo 1 Malahayati Banda Aceh Siap Tekan Biaya Logistik

Pelindo 1 Malahayati Banda Aceh Siap Tekan Biaya Logistik
Publisher

Medan, 13 September 2017. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 Cabang Malahayati, Banda Aceh berkomitmen untuk menurunkan biaya logistik nasional dengan telah dilaksanakannya pelayanan petikemas sejak Agustus 2016. Sementara itu, mulai Januari 2017 Pelindo 1 Cabang Malahayati sudah ditetapkan sebagai terminal petikemas oleh Kementerian Perhubungan. Untuk menunjang hal tersebut, Pelindo 1 Cabang Malahayati telah menyiapkan segala fasilitas dan peralatan untuk mendukung kegiatan bongkar muat di terminal petikemas tersebut.

Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUS petikemas sekaligus. Fasilitas-fasilitas ini juga didukung dengan peralatan bongkar muat petikemas seperti: satu unit HMC (Harbour Mobile Crane), tiga unit forklift, reach staker, dan enam unit truk pengangkut petikemas, dan lainnya.

“Pelabuhan Malahayati sudah didukung dengan kedalaman alur 9,5 meter dengan dermaga yang mendukung, adanya pelayaran yang terjadwal, ketersediaan alat bongkar muat, lapangan penumpukan petikemas, dan transportasi jalan yang mendukung. Dengan semua hal tersebut mampu mendukung untuk masuknya kapal-kapal kontainer ke Pelabuhan Malahayati,” terang Rudi Susanto, General Manager Pelindo 1 Cabang Malahayati di Banda Aceh pada Selasa, 12 September 2017.

“Seluruh persiapan ini kami lakukan demi mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya logistik nasional,” jelas Rudi Susanto. Sebagai gambaran, biaya logistik untuk angkutan darat menggunakan truk dari Jakarta ke Aceh via Merak Bakauheni Rp 17,5 juta dengan membutuhkan waktu tempuh 4-5 hari. Sementara untuk pelayaran dari Jakarta ke Belawan dan selanjutnya dari Belawan ke Banda Aceh melalui jalur darat dengan menggunakan truk memerlukan waktu 4-5 hari dengan biaya angkut diperkirakan Rp 13,5 juta. Sedangkan pelayaran dari Jakarta langsung menuju Pelabuhan Malahayati menghabiskan biaya sekitar Rp 7,5 juta dengan waktu perjalanan selama 4 hari.

Dengan pengiriman barang dari Jakarta menuju Aceh melalui transportasi laut dapat menekan biaya operasional. Selain efisiensi biaya transportasi, efisiensi bahan bakar juga dapat tercapai. “Efisiensi ini diharapkan dapat mengundang investor-investor baru ke Aceh,” tambah Rudi.

Hal ini juga membuktikan komitmen Pelindo 1 untuk turut dalam mensukseskan Program Tol Laut yang dicanangkan pemerintah, yang menggagas jaringan maritim nasional. Pelabuhan Malahayati merupakan bagian dari rangkaian program tol laut, dimana 24 pelabuhan telah ditetapkan untuk melaksanakan program tol laut yang menjadi program andalan pemerintah. “Dengan dilayaninya kapal petikemas di Malahayati berarti sudah mulai ada tol laut di Aceh. Keberadaan tol laut bisa membuat ongkos distribusi logistik menjadi lebih murah. Itu artinya, pengiriman barang ke Aceh akan lebih murah dan efisien. Sehingga dengan masuknya kapal-kapal kontainer bisa meningkatkan daya saing harga barang nasional, terutama di wilayah Aceh,” jelas Ade Maydwianda, Plh. ACS Humas Pelindo 1.

Tentang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

(BUMN) yang  mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Pelindo 1 berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan/ perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha yaitu UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) dan RSPM (Rumah Sakit Pelabuhan Medan) serta 6 (enam) Anak Perusahaan, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).

Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.  Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.

Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved