Medan, 3 Mei 2018. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 meraih penghargaan “Promising Company in Strategic Marketing” dengan predikat Bronze Winner pada acara BUMN Marketeers Awards 2018 yang diselenggarakan oleh Markplus Inc. yang bekerjasama dengan Forum Humas BUMN pada Rabu, 2 Mei 2018 di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta. Penghargaan ini diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang beserta Founder & Chairman Markplus Inc., Hermawan Kertajaya kepada Direktur Bisnis Pelindo 1, Syahputera Sembiring.

BUMN Marketeers Awards tahun ini mengusung tema On Becaming Significant World Class Player merupakan ajang penghargaan bagi BUMN berprestasi di bidang pemasaran untuk memberikan apresiasi atas strategi pemasaran yang efektif dalam mengelola produk, brand, dan customer. Pada ajang ini diikuti oleh 115 BUMN serta anak usaha BUMN yang turut berpartisipasi.

“Kami merasa bangga dengan apresiasi yang diberikan kepada Pelindo 1 untuk strategi pemasaran dalam proses bisnis di bidang jasa kepelabuhanan yang telah kami lakukan. Pelindo 1 banyak melakukan transformasi untuk meningkatkan kinerja agar memberikan pelayanan terbaik,” jelas Syahputera Sembiring, Direktur Bisnis Pelindo 1.

Pelindo 1 terus meningkatkan kinerja dan pelayanan jasa kepelabuhanan dengan upaya melakukan pengembangan pada setiap pelabuhan. Pelindo 1 telah melakukan penataan Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan yang mampu menampung sebanyak 2.500 orang yang dilengkapi dengan fasilitas modern untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna transportasi laut. Selain itu, Pelindo 1 juga melakukan pembangunan Terminal CPO (Crude Palm Oil) antar Pulau yang bertujuan untuk menambah kapasitas bongkar muat CPO, pengoperasian Car Terminal yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat mobil yang berada di Pelabuhan Belawan, pengembangan Terminal Multipurpose Pelabuhan Belawan yang terdiri dari Terminal Curah Kering, Terminal General Cargo, dan Dermaga IKD (Industri Kimia Dasar).

Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan sebagai hub internasional di kawasan barat Indonesia telah melakukan uji sandar Kapal Tanker MT Mars dan Kapal Cruise MV Superstar Libra di Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung.

“Apresiasi yang diraih oleh Pelindo 1 menjadi pendorong untuk kami agar terus berupaya meningkatkan kinerja. Harapan ke depannya, Pelindo 1 bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” tutup Fiona Sari Utami, ACS Humas Pelindo 1.

Tentang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

(BUMN) yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Pelindo 1 berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan/ perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha yaitu UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) dan RSPM (Rumah Sakit Pelabuhan Medan) serta 6 (enam) Anak Perusahaan, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).

Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya. Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.

Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional.