November
22
2017
     17:34

Pemerintah Konsisten Tangani Rehabilitasi Eks Banjir Garut

Pemerintah Konsisten Tangani Rehabilitasi Eks Banjir Garut

Garut - Jawa Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 22 November 2017. Sebagaimana arahan Presiden RI dan Wakil Presiden RI, agar dilakukan penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) pasca bencana banjir di Kabupaten Garut bulan September 2016 lalu, KLHK beserta Pemerintah Daerah telah melaksanakan pemulihan DAS melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) serta pembuatan bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA).

Kegiatan RHL dilaksanakan dengan 3 (tiga) pola, yakni penanaman pohon secara konvensional (Reboisasi Konvensional), penebaran benih melalui udara (Aerial Seeding), dan hutan rakyat agroforestry. Sedangkan pembuatan bangunan KTA dilaksanakan dengan membangun 3 (tiga) jenis bangunan KTA, yakni Dam Penahan, Gully Plug, dan Sumur Resapan.

Pada tahun 2017, Kementerian LHK melakukan upaya rehabilitasi penanganan pasca bencana banjir sekitar 6.000 Ha. Di dalam kawasan hutan Perum Perhutani seluas 1.064,57 Ha, Kawasan Konservasi seluas 100 Ha, dan untuk penebaran benih melalui udara dengan cakupan seluas 5.473,38 ha. Sementara Bangunan KTA terdiri dari Dam Penahan 159 Unit dan Gully Plug 275 Unit.

Pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan masyarakat dan para pihak terkait di daerah, seperti Pemerintah provinsi baik Provinsi Jawa Barat maupun Nusa Tenggara Barat, Perum Perhutani, TNI, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Hari ini Pemerintah Kabupaten Garut melakukan “Launching RHL Pasca Bencana” di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut (22/11/2017). Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang turut hadir mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah konsisten melakukan rehabilitasi lingkungan, hutan dan lahan di Jawa Barat.

Dikatakan Siti Nurbaya, Jawa Barat dapat menjadi contoh yang baik dalam melakukan rehabilitasi pasca terjadinya bencana banjir bandang. “Jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten, serta masyarakat telah berjuang luar biasa untuk kegiatan rehabilitasi. Kita sadari kegiatan rehabilitasi yang dilakukan bermanfaat untuk menahan erosi, run off, dan banjir”, ucap Menteri Siti Nurbaya.

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mizwar yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan pentingnya air dan DAS Cimanuk bagi Jawa Barat. DAS Cimanuk seluas 363.632,71 ha meliputi wilayah administrasi Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, menjadi pemasok air waduk Jati Gede, dan mengairi 90.000 ha lahan pertanian. “Kita harus menjaga DAS Cimanuk, jangan sampai kejadian banjir tahun lalu berulang”, ucap Dedi Mizwar.

Untuk menjaga kualitas sungai, Pemprov Jawa Barat telah mencanangkan gerakan 5T: Tidak menebang pohon di hulu sungai; Tidak menggunduli hutan, Tidak membuang limbah industri ke sungai; Tidak membuang limbah ternak; Tidak membuang limbah rumah tangga; dan Tidak membuang sampah apapun ke sungai.

Rehabilitasi hutan dan lahan menjadi salah satu kebijakan nasional yang sangat relevan untuk menjawab tantangan yang dihadapi daerah-daerah terkait dengan semakin terdegradasinya lingkungan, yang dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor.

Saat ini KLHK tengah menggiatkan kampanye tanam 25 pohon. Kampanye ini menganjurkan satu orang untuk menanam minimal 25 pohon selama hidupnya. Jika hal ini dilakukan 250 juta masyarakat Indonesia, maka permasalahan lahan kritis di Indonesia akan dapat terselesaikan dengan cepat.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved