JAKARTA, 4 Juli 2018 - Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim tiba di Indonesia hari ini untuk melakukan kunjungan selama tiga hari yang akan mengangkat upaya-upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan sumberdaya manusia dan mengurangi sampah plastik di laut.

Kim akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah menteri kabinet untuk membahas dukungan Bank Dunia agar mendukung aspirasi bangsa Indonesia menjadi salah satu negara makmur di dunia.

Selama kunjungannya, Kim, seorang dokter medis, akan menyaksikan secara langsung beberapa upaya di Indonesia untuk menurunkan tingkat stunting. Indonesia telah lama dihadapkan dengan tantangan pembangunan yang besar, yaitu sepertiga balita – hampir sembilan juta anak – mengalami stunting. Pemerintah Indonesia telah membuat komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah tersebut melalui strategi nasional untuk mempercepat penurunan stunting yang didukung program senilai US$400 juta yang baru-baru ini disetujui Bank Dunia dalam hal intervensi gizi dan perkembangan anak di tahun-tahun awal.

Kim akan berkunjung ke desa Tangkil, Bogor, Jawa Barat, bersama Presiden Joko Widodo, kemudian melakukan perjalanan ke Lombok dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengamati pekerjaan yang dilakukan program kader pembangunan manusia (Human Development Workers). Para kader adalah anggota masyarakat yang dilatih untuk memberikan dukungan gizi dan kesehatan yang penting bagi ibu hamil dan anak-anak di bawah usia dua tahun.

“Sumberdaya paling berharga sebuah negara adalah manusianya. Negara tidak bisa meningkatkan modal manusia dan memastikan kesetaraan peluang tanpa mengatasi kekurangan gizi kronis dan stunting,” kata Jim Yong Kim, Presiden Grup Bank Dunia. “Indonesia memiliki unsur-unsur penting untuk berhasil: kepemimpinan dan komtimen yang kuat, sumberdaya keuangan dan manusia di semua tingkat pemerintahan, dan rencana yang nyata.”

Kim akan melanjutkan kunjungannya ke Bali untuk meningkatkan kesadaran umum mengenai tantangan akibat sampah laut plastik, yang telah menjadi krisis global. Indonesia berada di urutan kedua setelah Tiongkok dalam masalah plastik laut. Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah mikroplastik dalam rantai makanan, mengingat pentingnya meningkatkan konsumsi protein ikan untuk ikut mengatasi masalah stunting pada anak di Indonesia.

Kim juga akan mengamati persiapan untuk World Bank Group-International Monetary Fund Annual Meetings yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan Oktober 2018.

“Kami berterimakasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan kali ini,” kata Kim. "Acara ini akan semakin mengangkat keramahan bangsa Indonesia juga peran negara ini di tingkat internasional."

World Bank Group-International Monetary Fund Annual Meetings tahun 2018 diharapkan membawa antara 15.000 hingga 20.000 peserta ke Bali untuk membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan pengurangan kemiskinan, pembangunan ekonomi internasional dan keuangan. Pertemuan juga akan berfungsi untuk menampilkan prestasi pembangunan Indonesia kepada dunia.