January
22
2018
     18:06

Profesional Kehutanan Harus Mampu Menjawab Tantangan Sektor Kehutanan

Profesional Kehutanan Harus Mampu Menjawab Tantangan Sektor Kehutanan

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 22 Januari 2018. Dengan mengucap janji profesi untuk bertanggungjawab dalam berkarya, percaya diri, terbuka untuk bekerjasama, dan menaati hukum negara, sebanyak 115 Insinyur  dikukuhkan dalam Upacara Pengukuhan dan Janji Insinyur Profesional di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (22/01/2018).

Acara yang digelar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Badan Kejuruan Teknik Kehutanan (BKTK) ini, juga dihadiri oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, yang menjadi salah satu Insinyur yang dikukuhkan sebagai Insinyur Profesional Utama (IPU).

"Kita bersyukur kepada Tuhan YME, bahwa pagi ini telah berlangsung acara pengukuhan Insinyur Profesi Teknik Kehutanan. Saya hadir saat ini dengan penugasan dari Mensesneg, dan saya menyampaikan bahwa Bapak Presiden memberikan perhatian, dan mendukung langkah-langkah profesi, teknik kehutanan sebagaimana pengukuhan ini”, tutur Menteri Siti Nurbaya mengawali sambutannya.

Disampaikan Siti Nurbaya, Presiden berpesan agar para profesional kehutanan, semakin kokoh dalam membangun daya saing bangsa.

"Oleh karena itu, apa yang paling penting di dalam menjaga daya saing, selain sumber daya alam dan hal-hal dasar yang dimiliki, juga efektifitas manajemen, serta persoalan inovasi di dalamnya. Pesannya untuk meningkatkan terus menerus SDM sebagai faktor penting dan utama", lanjutnya.

Presiden juga menegaskan, prioritas kerja kabinet ini mulai tahun depan 2019 dikonsentrasikan kepada SDM, sebagaimana pesan Presiden di berbagai kesempatan.

Dalam kaitan itu, Menteri menyampaikan bahwa diantara upaya itu, maka agenda pengukuhan profesionalis seperti ini jadi sangat penting. Berpikir dan bekerja terukur dan sistematis sebagai ciri profesional.

Selain itu, Siti Nurbaya  menjelaskan pola pendekatan yang terus  berpikir, seperti yang dilakukan saat ini atau disebut thinking ahead, berkembang terus dengan refleksi dan memikir ulang (thinking over), dan saat ini sangat diperlukan membandingkan dengan berbagai referensi (thinking accross), dalam menghadapi tantangan.

"Thinking ahead, thinking over, dan thinking accross, itulah bagian penting dari pengembangan profesional. Kehadiran insinyur professional, dapat menjadi andalan untuk menjaga penetrasi globalisasi, dimana filter dalam berdaya saing dengan profesionalis luar negeri, ada pada organisasi-organisasi profesional atau asosiasi", demikian tegasnya.

Ia juga menjelaskan, tantangan di sektor kehutanan baik internasional dan dalam negeri, seperti terkait bisnis kehutanan, dan perspektif konfigurasi bisnis baru dengan kehadiran program perhutanan sosial.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved