February
28
2017
     17:53

PT Bank QNB Indonesia Tbk Lakukan Rights Issue, Perkuat Struktur Permodalannya

PT Bank QNB Indonesia Tbk Lakukan Rights Issue,  Perkuat Struktur Permodalannya

Jakarta, 28 Februari 2017 – Hari ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk (“Bank”) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) bertempat di QNB Tower, 18 Parc SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.

Agenda RUPST yang disetujui oleh para pemegang saham termasuk diantaranya adalah Laporan Keuangan Bank untuk tahun 2016, penetatapan honorarium/gaji bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Bank.

Selain itu, RUPST juga menyetujui rencana Bank untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah saham yang dikeluarkan oleh Bank sebanyak-banyaknya 8.235.757.284 saham dengan nilai Rp250 per saham; sehingga modal disetor Bank meningkat dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp4,25 triliun.

Penambahan modal tersebut bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank dan dana yang diperoleh akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif Bank dalam bentuk penyaluran kredit.

Azhar Abdul Wahab, Plt Direktur Utama Bank menjelaskan, “Penambahan modal ini akan mendukung pertumbuhan usaha Bank di tahun 2017 sejalan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah disampaikan kepada OJK. Qatar National Bank, SAQ selaku pemegang saham mayoritas memberikan dukungannya melalui penambahan modal Bank, hal ini menjadikan bukti komitmen berkelanjutan dalam mengembangkan kinerja anak perusahaannya dan turut berkontribusi untuk pertumbuhan perekonomian nasional.”

Kinerja Bank QNB Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, Bank QNB Indonesia telah berhasil membukukan pertumbuhan asset rata-rata sebesar 61 % atau bertumbuh 80,94% sejak tahun 2012, meskipun pada tahun 2016 terjadi penurunan asset sebesar 5% dari tahun sebelumnya namun Bank tetap optimis akan membukukan pertumbuhan asset pada tahun berikutnya.

Kredit-neto yang diberikan Bank menurun sebesar 15,57% dari Rp20,79 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp17,55 triliun pada akhir 2016. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan dunia usaha seiring dengan belum terlalu kondusifnya perekonomian global maupun nasional. Pada tahun 2016, Bank  mengantisipasi kondisi perekonomian nasional dengan melakukan langkah strategis dengan prinsip kehati-hatian untuk meningkatkan loan loss coverage melalui upaya pembentukan CKPN Kredit menjadi Rp736,73 miliar.

Pada tahun 2016, simpanan dari nasabah mengalami kenaikan sebesar 4,52% menjadi Rp19,34 triliun dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp18,51 triliun.  Bank juga berhasil meningkatkan portfolio dana murah terutama tabungan, sehingga rasio CASA meningkat menjadi 12%, dibandingkan 11% pada tahun 2015.

Sebagai dampak dari peningkatan CKPN, pada tahun 2016 Bank membukukan rugi bersih sebesar Rp650,33 miliar. Sedangkan Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 43,47% menjadi Rp3,48 triliun dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp2,42 triliun. Kenaikan ini terutama berasal dari penambahan modal berupa dana setoran modal sehingga Rasio kecukupan modal (KPPM) tercatat sebesar 16,46% di tahun 2016 berada diatas persyaratan minimum modal yang diwajibkan.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved