February
07
2018
     18:36

Road Show ke Lion Air Group, Menpar Arief Yahya Kuatkan Konektivitas Udara

Road Show ke Lion Air Group, Menpar Arief Yahya Kuatkan Konektivitas Udara

Jakarta, 7 Februari 2018 – Beginilah cara Menpar Arief Yahya terus mendorong industri yang bergerak di bidang pariwisata terus terpacu. Mantan Dirut PT Telkom ini roadshow ke airlines, airports dan authority, air navigation, untuk mendapatkan kapasitas seats sepanjang tahun 2018.

Arief Yahya yang terpilih sebagai Marketeer of The Year 2013 oleh MarkPlus itu tahu persis, bahwa akses menjadi maha penting dan mendesak. Sehebat apapun berpromosi, tanpa disiapkan akses menuju Indonesia, hanya akan menjadi bottlenecking.

“Karena itu, syarat pengembangan destinasi 3A —Atraksi, Akses, Amenitas— itu harus pasti dulu. Nah, akses itu 75% wisman masuk ke Indonesia melalui jembatan udara, sisanya via penyeberangan dan crossborder. Saya harus pastikan aksesnya cukup, karena dengan target 17 juta masih ada kekurangan 1,1 juta seats capacity,” jelas Menpar Arief Yahya.

Konektivitas udara pun dikuatkan. Akses itu sendiri menyangkut 3A lagi. Airlines, Airports dan Authority, dalam hal ini Air Navigation dan Kemenhub. Dan Arief Yahya pun tak segan-segan keliling industri itu.

Targetnya menutup defisit 1,1 juta international flight seats tahun ini. Caranya? Fokus pada pasar utama pariwisata. Optimalisasi low season. Menyarankan dibukanya rute baru. Ada juga program stimulus atau insentif yang sudah disiapkan.

Opsi-opsi itu menjadi isu road show Menteri Pariwisata (Menpar), Senin (5/2). Lions Air Group pun salah satu yang dipilih Menpar sebagai rekan audiensi yang pertama. Lokasi pertemuan ada di Lion Air Tower, Jakarta. Memimpin delegasi, Menpar pun diterima langsung Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait. Menpar mengatakan, dukungan diperlukan guna memenuhi slot 25 juta kursi flight internasional.

“Arus masuk wisatawan mancanegara didominasi melalui udara. Total kebutuhan tahun ini ada 25 juta seats. Dari jumlah itu masih kurang 1,1 juta seats. Rencananya, penambahan terbesar 600 ribu seats itu untuk Bali. Jakarta 400 ribu seats, lalu sisanya melalui bandara lainnya. Untuk itu, kami meminta Lion Air Group untuk ikut membantu menyediakan kursi baru,” ungkapnya.

Bagaimana caranya? Maskapai bisa mengoptimalkan pasar utama. Mengacu data Kemenpar, ada lima pasar yang bisa diekplorasi lagi oleh maskapai. Ada pasar Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, juga India. Pada 2017, jumlah wisatawan Tiongkok 1,91 juta atau tumbuh 42,22%. Eropa ada 1,74 juta wisman, lalu tumbuh 14,12%. Australia (1,10 juta), Singapura (1,31 juta), dan India (434,19 ribu).

“Tiongkok sudah jadi pasar utama. Untuk Eropa dijadikan satu karena identik. Meski nomor dua, tapi pasar Eropa menjadi penyumbang devisa terbesar. India juga sangat unik. Pertumbuhannya besar 29%. Kondisi ini harus lebih dioptimalkan lagi. Malaysia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang tetap menjadi market penting,” terang Menpar.

Selain pasar potensial, maskapai harus jeli dan terbuka melihat moment saat low season. Mengusung konsep sharing economy, low season bisa disikapi dengan discount. Besarannya adalah 30%-40%. Dan, penurunan harga ini berlaku menyeluruh. Berlaku untuk maskapai, akomodasi, bahkan destinasi. Arief menambahkan, Lion Air pun harus terbuka terhadap tata waktu kapan terjadinya low season tersebut.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved