September
22
2017
     12:47

So Tango Kampanyekan Enaknya Gak Hoax

So Tango Kampanyekan Enaknya Gak Hoax

JAKARTA (20/09) — Berdasarkan hasil riset We Are Social yang dipublikasikan pada bulan Januari 2017, Indonesia disebutkan sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet terbesar di dunia. Pada tahun 2016 ada 88.1 juta pengguna, dan di tahun 2017 menjadi 132.7 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, 106 juta pengguna internet di Indonesia aktif bersosial media. Pesatnya pertumbuhan penggunaan internet ini tidak semua memberi manfaat positif, ada juga dampak negatif, salah satunya adalah dengan maraknya penyebaran informasi palsu atau yang lebih dikenal sebagai informasi hoax. Kepedulian terhadap eskalasi penyebaran hoax ini mendasari SO TANGO, produk makanan ringan baru keluaran OT Group, salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia menjalankan kampanye “Enaknya Gak Hoax”. Kampanye ini melakukan edukasi kepada generasi muda Indonesia, khususnya pelajar, dengan harapan sebagai penerus masa depan bangsa mereka memahami dan menggunakan internet, khususnya media sosial, secara bijak dan bertanggung jawab.

Media sosial selain memiliki manfaat positif, juga memiliki dampak negatif. Media sosial dapat digunakan menyebarkan hal-hal negatif, seperti ujaran kebencian, berita bohong atau informasi-infomasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Informasi-informasi hoax dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, memicu sikap permusuhan, yang berujung pada adu domba dan memecah belah masyarakat. Tentunya hal ini dapat mengganggu kelancaran program-program pembangunan yang sedang dijalankan oleh pemerintah” papar Alois Wisnuhardana, Head of Social Media Management Center, dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia pada acara peluncuran kampanye SO TANGO “Enaknya Gak Hoax”, di SMKN 19, Jakarta (20/09). “Media sosial seharusnya dikembangkan ke arah produktif dan mendorong kreativitas dan inovasi” tambah Wisnu.  

Generasi muda, khususnya pelajar, sangat rentan menjadi pelaku penyebaran hoax. Beberapa pelaku penyebaran hoax yang berhasil diungkap oleh aparat kepolisian ternyata masih berstatus pelajar. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, karena masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Kepedulian untuk menghasilkan generasi muda yang bersikap positif dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial yang mendasari SO TANGO menjalankan kampanye anti hoax dengan tema “Enaknya Gak Hoax”. “Menurut Kementrian Kominfo, di akhir tahun 2016 ada 800.000 situs yang terindikasi menyebarkan hoax dan ujaran kebencian. Hoax banyak disebar terutama melalui media sosial. Dan berdasarkan hasil survei We Are Social di tahun 2017, 18% pengguna media sosial berusia 13-17 tahun, yang merupakan usia pelajar. “Jadi SO TANGO merasa perlu mendukung pemerintah mengatasi persoalan hoax dengan membantu memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang penggunaan media sosial secara positif dan bertanggung jawab sehingga penyebaran hoax dapat diminimalisir,”  ungkap Harianus I Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group.

Melalui kampanye “Enaknya Nggak Hoax”, SO TANGO hendak menyampaikan pesan enaknya menjalani aktivitas kehidupan yang bebas dari informasi hoax dan menggunakan media sosial secara positif. Tidak perlu resah, kuatir atau was-was terhadap informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan sumbernya. “Kampanye SO TANGO “Enaknya Gak Hoax” ini rencananya akan dilanjutkan di ratusan sekolah di sejumlah wilayah Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Palembang dan Medan dengan target menjangkau minimal 100.000 pelajar,” jelas Harianus.

SO TANGO merupakan merek produk wafer terbaru dari TANGO. SO TANGO adalah wafer coklat pertama di Indonesia dengan rasa Belgian Chocolate. Olahan Belgian chocolate sudah dikenal sebagai olahan coklat terbaik di dunia. SO TANGO adalah produk wafer yang memenuhi keinginan konsumen yang lebih mementingkan rasa enak. Keinginan ini dapat dipenuhi oleh SO TANGO yang enaknya tidak hoax karena SO TANGO memiliki lapisan yang tebal serta krim yang lembut dengan sensasi kerenyahan ekstra. “SO TANGO saat ini baru tersedia dalam kemasan 38 gram dan bisa didapatkan di toko-toko seluruh Indonesia.” tutup Harianus.

Tentang TANGO

Tango pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1995. Pada awalnya, Tango terdiri dari tiga varian rasa yaitu: Chocolate, Choco-Hazelnut, dan Choco Vanilla. Penerimaan yang baik dari berbagai kalangan masyarakat, menjadi salah satu motivasi bagi Tango dalam mengembangkan produknya.

Hingga saat ini, Tango memiliki empat varian rasa dalam berbagai ukuran dan kemasan, yaitu Chocolate, Susu Vanilla, Strawberry Jam, dan Cheese sebagai varian terbaru yang inovatif.   Selain itu, Tango juga melengkapi rangkaian produknya dengan menghadirkan Tango Waffle, Tango Fusion, Tango Crunchcake, Tango Kraffel dan yang terbaru adalah SO TANGO.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved