July
07
2017
     14:02

Solusi Hijau Indonesia untuk Perubahan Iklim pada COP23 UNFCC 2017 di Bonn

Solusi Hijau Indonesia untuk Perubahan Iklim pada COP23 UNFCC 2017 di Bonn

Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Jumát, 7 Juli 2017. Menuju pelaksanaan Conference of the Parties (COP)-23 United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bonn tanggal 6-17 November mendatang, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) melaksanakan pertemuan persiapan antar stakeholders di Jakarta, (06/07/2017).

Pertemuan ini dikawal oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) sebagai National Focal Point (NFP) Indonesia.

Direktur Jenderal PPI, Dr. Nur Masripatin, menyampaikan bahwa pertemuan COP kali ini agak berbeda dengan sebelumnya, yaitu satu konferensi dalam konsep dua zona (“One Conference, Two Zones Concept”).  Dua agenda utama COP-23 yaitu perundingan (negosiasi) dan non perundingan.

“Secara umum, misi delegasi Indonesia pada COP-23 yaitu memastikan kepentingan Indonesia terakomodir dalam hasil pembahasan pengaturan rinci Modality, Procedure, and Guidelines (MPGs) untuk pelaksanaan Paris Agreement”, ujar Nur Masripatin.

Beberapa persiapan yang telah diakukan oleh KLHK antara lain yaitu, pembentukan tim negosiator, tim sekretariat delegasi RI, tim paviliun RI, penyiapan kantor delegasi RI, penyiapan side event Indonesia dengan tema “Forest and Land Sector”, penyusunan dan penyampaian submisi Indonesia, penyusunan posisi delegasi RI dan pedoman delegasi RI, yang telah dimulai sejak Juni 2017.

Tidak kalah penting, persiapan Paviliun Indonesia juga disampaikan oleh Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dr. Agus Justianto, yang menyebutkan tema paviliun kali ini yaitu “ A Smarter World : Green Solutions for A Changing Climate”. Tema ini menggambarkan komitmen, kesiapan, dan kesanggupan Indonesia dalam memberikan solusi untuk perubahan iklim global, melalui aksi nyata dan mendorong masyarakat dunia yang lebih cerdas.

“Tema tersebut dibagi kembali dalam empat sub tema yaitu, strategi (strategy), perencanaan (plan), implementasi (implementation) dan telaahan (review)”, jelas Agus.

Agus juga menambahkan bahwa materi paviliun juga akan diperkaya dengan isu-isu dalam pojok iklim yang rutin dilaksanakan oleh KLHK, seperti energi alternatif, ketahanan perubahan iklim, partisipasi publik, instrumen kebijakan, praktek di lapangan, restorasi ekosistem, instrumen ekonomi dan keuangan, dan blue carbon.

Menutup pertemuan persiapan ini, Nur Masripatin berpesan agar paviliun diselaraskan dengan misi delegasi Indonesia dalam negosiasi, dan kepada para stakeholder terkait diharapkan dapat berbagi informasi mengenai data dan hasil analisis teknis untuk mendukung negosiasi tersebut.

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved