May
04
2017
     10:34

Maksimalkan Hidup Yolo! Dengan Menjadi Generasi #Sayanguangnya

Maksimalkan Hidup Yolo! Dengan Menjadi Generasi #Sayanguangnya

JAKARTA  - Pada hari ini, PermataBank sebagai bank yang terus berinovasi untuk jutaan keluarga Indonesia kembali mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup hemat lewat gerakan #SayangUangnya. Bertempat di Kinokuniya Plaza Senayan, PermataBank meluncurkan buku berjudul Kece Tanpa Kere – Strategi #SayangUangnya Mengatur Keuangan Ala Anak Muda  

Mantra hidup YOLO, You Only Live Once semakin populer di kalangan usia 18 – 35 tahun. Mantra ini mengajarkan bahwa hidup hanya sekali, haruslah dinikmati sehingga kita harus menjalani hidup tanpa penyesalan. Akan tetapi, mantra YOLO sering di salah artikan menjadi makna negatif, bahwa hidup menggila hari ini seperti tidak ada hari esok. Termasuk dalam urusan konsumsi, mantra ”YOLO” ini juga yang membuat generasi Milennial terjebak hidup konsumtif tanpa memikirkan masa depan.  Padahal, kalau hidup hanya sekali, haruslah dimaksimalkan baik untuk pengembangan diri maupun persiapan masa depan.

Ria Prastiani - Direktur Penelitian Kebijakan & Pengaturan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Otoritas Jasa Keuangan menambahkan “OJK memiliki visi untuk meningkat literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, generasi muda sering kali beranggapan bahwa segala sesuatu tentang keuangan tidak perlu dipikirkan sekarang. Buku ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda dengan cara yang ‘muda’.”

Menyikapi hal ini, Bianto Surodjo - Direktur Retail Banking PermataBank menyatakan, ”Ketika saya merefleksikan mantra YOLO! saya sadar bahwa perilaku kita sejak muda akan dibawa hingga nanti, termasuk perilaku konsumtif kita. Buku ini merupakan kontribusi kami juga dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Indonesia agar masyarakat Indonesia memiliki pengertian yang utuh tentang uang sejak dini.” 

Disisi lain, Andy F. Noya -  host Kick Andy yang membagikan prakata dalam buku ini juga memberikan tanggapannya mengenai fenomena ini “Semua orang pastinya ingin menikmati hidup. Akan tetapi, banyak yang mengaitkan kebahagian dengan perilaku konsumtif, seakan – akan barang yang kita miliki bisa menggambarkan jati diri kita.”

Cantyo Atindriyo - Psikolog Klinis We Can Psychology Consultant menjelaskan “Manusia pasti ingin bahagia serta memiliki banyak kebutuhan-kebutuhan di hidupnya. Misalnya saja kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Kebutuhan ini tentu tidak akan tercapai ketika ia hanya fokus dan menghabiskan apa yang dia miliki tanpa pertimbangan masa depan. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengelola apa yang dimiliki, agar individu bisa mengaktualisasikan dirinya dengan baik.”

Buku Kece Tanpa Kere melalui setiap babnya mengajak untuk merubah cara pandang kita terhadap mantra YOLO yang salah menjadi mantra YOLO yang #SayangUangnya. Semuanya dimulai dari cara kita berpikir dan merasakan tentang uang. Setelah itu, kita baru mulai merencanakan penggunaan uang dengan baik dan disesuaikan dengan tujuan hidup. Mengetahui tujuan keuangan dan tujuan hidup kita, membantu kita bertindak benar tentang uang seperti berhemat dan menabung.

Adinia Wirasti mengamini hal tersebut. “Mengenali jati diri kita, apa yang sebenarnya kita inginkan sangatlah penting, agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Yang terpenting, teruslah mengembangkan diri kita agar hidup YOLO lebih bermakna. Dengan begitu, kita jadi mengerti tujuan hidup kita dan perencanaan keuangan seperti apa yang bisa mendukung kita untuk mencapai hal tersebut.”

Buku ini membagikan pengetahuan yang utuh tentang uang dengan memaparkan penyebab generasi muda menjadi konsumtif hingga solusi untuk terlepas dari perilaku konsumtif, yaitu dengan menjadi generasi #SayangUangnya. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan berbagai insight & hasil riset komprehensif, wawancara eksklusif inspiratif bersama Ringgo Agus, Adinia Wirasti, Hamish Daud, Rene Suhardono, Nina Moran serta Prita Ghozie dan jurnal #21HariSayangUangnya. PermataTabungan Bebas mengajak kita semua untuk ikut serta dalam #21HariSayangUangnya untuk mengubah kebiasaan boros kita menjadi lebih hemat.

Disela-sela acara, dilakukan penyerahan buku #SayangUangnya. secara simbolis kepada kepada siswa SMK Bina Informatika, SMK Farmasi Ditkesad dan SMKN 27 peserta program Permata Student Entrepreneurship Program (PSEP). Program PSEP sendiri merupakan program literasi keuangan PermataBank yang mengajarkan kewirausahaan sejak dini kepada siswa/i SMK. Dengan diberikannya buku ini, para siswa/i yang merupakan bagian dari generasi Milennial ini tidak terjebak dalam kehidupan konsumtif dan dapat mengembangkan dirinya untuk masa depan.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved