October
09
2017
     06:45

Semangat Ikhlas dalam Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Semangat Ikhlas dalam Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu, 8 Oktober 2017. Panasnya api dan pekatnya asap tidak menyurutkan semangat Masyarakat Peduli Api (MPA), dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebagaimana yang dirasakan M.Yani (42 tahun), seorang petani yang sudah bergabung dalam MPA di Provinsi Kalimantan Tengah, sejak November 2014 silam. Bagi Yani, menjadi anggota MPA sudah menjadi panggilan hati karena ingin menjaga lingkungan desanya dari ancaman karhutla.

"Kami ingin agar desa kami bebas dari kebakaran, oleh karena itu kami siap mendukung program pemerintah dalam pengendalian kebakaran, dan salah satunya yaitu dengan bergabung menjadi MPA", ujar Yani dengan mantap.

Semangat tersebut juga ditularkan Yani kepada masyarakat di desanya, dan dengan perannya sebagai anggota perangkat desa, kini anggota MPA di Desa Tanjung Terantang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, sudah mencapai sekitar 25 orang. "Kami terus melakukan regenerasi untuk keanggotaan MPA, khususnya untuk menggantikan anggota yang cukup tua dan memiliki keterbatasan untuk ke lapangan", ujarnya.

Diakui Yani, menjadi MPA memang belum memberikan manfaat secara ekonomi, namun Yani dan rekan-rekan MPA di desanya merasa bangga telah memiliki kemampuan dan pemahaman yang lebih dalam penanganan karhutla, serta ilmu dalam pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB). "Menjadi MPA memberikan pemahaman baru bagi kami, karena sistem pertanian di Kalimantan ini sangat berbeda dengan di Pulau Jawa, yaitu Sistem Tugal. Jadi sekarang kami tahu bagaimana solusi dalam pembukaan lahan yang benar untuk mencegah terjadinya karhutla", tutur Yani bangga.

Saat ini ada dua kelompok MPA di Desa Terantang yang dinamakan Kelompok Api Loncat dan Kelompok Bintang Api, dan pemadaman yang dilakukan pun umumnya masih dalam skala kecil karena peralatan yang terbatas. Yani juga bersyukur, pemerintah melalui KLHK telah memberikan bantuan beberapa peralatan pada bulan September lalu, dan Yani berharap, selain peralatan, pemerintah juga dapat terus memberikan pelatihan yang kontinu.

Sebagaimana di tahun 2015, saat terjadi kebakaran di lahan masyarakat, Yani dan rekan-rekannya melakukan pemadaman pada lahan masyarakat seluas kurang lebih 1 Ha dengan peralatan seadanya, dengan pompa solo, ember, dan ranting kayu. Sekitar 2 jam upaya pemadaman, api baru dapat dikendalikan, meskipun tidak padam sepenuhnya.

"Apabila kebakaran sudah cukup luas, kami segera berkoordinasi dengan Manggala Agni. Sedangkan jika kami sudah dapat atasi, kami cukup melaporkan kepada Manggala Agni secara lisan ataupun melalui telepon seluler", jelas Yani yang juga menyampaikan bahwa, pemadaman dilakukan tanpa kenal waktu, baik siang maupun malam.

Diceritakan Yani, pengalaman pemadaman yang paling berkesan yaitu ketika salah seorang rekannya merasa bahagia sudah berhasil memadamkan api. "Saat pemadaman, ada teman (masyarakat) yang tidak tahu cara masuk ke lokasi kebakaran, yaitu di bawah arah mata angin, sehingga membuat matanya perih dan berair karena terkena asap. Namun setelah semua sudah bisa dikendalikan, teman saya berujar sambil berlinangan air mata, bahwa tidak jadi masalah baginya, walau harus sampai menangis, yang penting kampung kita terhindar dari kebakaran. Kata-kata itulah yang selalu mengingatkan saya agar dapat bekerja ikhlas dalam menjadi MPA", pungkas Yani menutup ceritanya.

Selain pemadaman, Yani bersama rekan-rekan MPA juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, akan pentingnya upaya pencegahan karhutla. Perjuangan Yani ini tentunya, turut mengantarkan Yani menjadi penerima apresiasi Wana Lestari dari KLHK sebagai MPA Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2017. Semoga semangat Yani dalam menjaga desanya, dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bekerja nyata dan ikhlas, dalam mendukung upaya pengendalian karhutla.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved