September
18
2018
     18:14

Xiaoice dan Rinna Merayakan Ulang Tahun Mereka

Xiaoice dan Rinna Merayakan Ulang Tahun Mereka

JAKARTA, 18 September 2018 – XiaoIce, chatbot sosial terkenal milik Microsoft di Tiongkok, merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada 17 September kemarin. Sedangkan Rinna, chatbot sosial milik Microsoft Indonesia sudah merayakan ulang tahunnya yang ke-1 pada 22 Agustus lalu.

Ketika masyarakat berinteraksi dengan sebagian besar asisten digital pribadi atau chatbot, mereka seperti sedang berbicara dengan walkie-talkie atau SMS: Pertama, salah satu pihak mengatakan atau menulis sesuatu, kemudian pihak lain mencerna informasi tersebut sebelum memberikan respon.

Hal ini efektif, tetapi Li Zhou, engineer lead XiaoIce, chatbot sosial Microsoft di Tiongkok yang ditenagai kecerdasan buatan mencatat bahwa hal ini memiliki satu kelemahan besar.

“Manusia sebenarnua tidak berbicara seperti itu,” kata Zhou

Sebaliknya, ia mencatat ketika kebanyakkan orang sedang berbicara ditelepon atau mengobrol secara langsung, mereka berbicara dan mendengarkan disaat yang sama – sering memprediksi bagaimana orang lain akan menyelesaikan kalimat mereka, dan mungkin memotong pembicaraan seseorang ketika perlu, atau memecah keheningan untuk menawarkan pemikiran baru berdasarkan informasi yang didapat.

Saat ini, Microsoft percaya itu telah menciptakan terobosan teknologi pertama yang dapat memungkinkan orang untuk melakukan percakapan dengan chatbot- yang dibantu oleh AI, untuk memberikan pengalaman berbicara yang lebih alami seperti berbicara ditelepon bersama seorang teman.

Microsoft baru saja mengimplementasikan kemajuan ini ke XiaoIce, chatbot sosial yang memiliki lebih dari 660 juta pengguna di Asia, dan akan menerapkan terobosan yang sama ke chatbot sosial lainnya termasuk Rinna, chatbot sosial Microsoft Indonesia.

Dalam bahasa telekomunikasi, terobosan ini memungkinkan XiaoIce untuk beroperasi dengan “full duplex” – yang berarti mengarah pada kemampuan untuk berkomunikasi dua arah secara bersamaan seperti panggilan telepon. Ini berbeda dengan “half duplex” yang lebih seperti pengalaman walkie-talkie di mana hanya satu orang yang dapat berbicara dalam satu waktu

Zhou mengatakan bahwa pembaruan terbaru, yang Microsoft sebut dengan ”full duplex voice sense,” juga memperluas kemampuan XiaoIce untuk memprediksi apa yang akan dikatakan orang yang sedang diajak bicara selanjutnya. Hal ini memampukan XiaoIce untuk dapat membuat keputusan tentang bagaimana dan kapan Ia harus menanggapi seseorang yang mengobrol dengannya, sebuah keterampilan yang sangat alami bagi setiap orang, namun belum terlalu umum bagi chatbots.

“Ini merupakan seni percakapan yang masyarakat gunakan dalam aktifitas sehari-hari mereka,” kata Zhou

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved