August
11
2017
     15:32

Menjawab Tantangan Transportasi Global untuk Generasi Masa Depan

Menjawab Tantangan Transportasi Global untuk Generasi Masa Depan
Publisher

Dengan investasi senilai lebih dari US$14 triliun yang diharapkan akan ditanamkan dalam proyek infrastruktur transportasi global hingga tahun 2025, laporan baru dari Strategy&, unit bisnis jasa konsultasi strategi PwC, memaparkan kebutuhan akan suatu pendekatan yang kolaboratif dan fasih teknologi untuk mengembangkan sistem-sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif. Laporan tersebut juga menyebutkan risiko-risiko inheren yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun negara-negara maju apabila gagal melakukannya.

Dalam laporan yang berjudul “Membangun sistem transportasi yang inklusif dan berkelanjutan” (“Building sustainable and inclusive transportation systems”) tersebut, peningkatan yang signifikan dalam mobilitas, konektivitas multimodal, keberlanjutan dan keamanan hanya dapat dicapai dengan evolusi pesat dalam teknik perencanaan dan kebijakan transportasi. Salah satu penulis laporan ini, Julian Smith, Advisor PwC, yang berbasis di Jakarta, menggunakan Jakarta sebagai ilustrasi atas tantangan-tantangan yang umumnya dihadapi oleh kota-kota serupa di seluruh belahan dunia. Julian mengatakan:

“Sebagai sebuah kota yang sedang bertumbuh pesat, Jakarta sedang menghadapi tantangantantangan besar dalam hal infrastruktur dan keberlanjutan transportasi. Jalan-jalan raya di kota Jakarta selalu dipadati dengan mobil pribadi, taksi dan sepeda motor. Pemerintah saat ini tengah menjalankan beberapa projek besar berbasis rel namun sebagaimana ditunjukan oleh keadaan yang ada saat ini, moda transportasi pejalan kaki juga perlu diperhatikan mengingat semua perjalanan diawali dan diakhiri dengan berjalan kaki”

Laporan Strategy& menjelaskan bahwa untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif dibutuhkan adanya model perencanaan yang sangat berbeda dari model yang telah digunakan baik oleh Negara-negara berkembang maupun pada Negara-negara lain. Model perencanaan di masa
 
depan harus jauh lebih fleksibel, mudah beradaptasi, dan diatur dengan regulasi yang baik. Untuk mewujudkan hal ini, tiga konsep baru perlu disertakan:, sistem transportasi yang tersebar merata dan beragam, berbagi data secara real time dan pragmatis, keseimbangan skema regulasi multi-moda yang menyesuaikan dan menyeimbangkan kebutuhan pengguna dan ekonomi dengan operator yang bersangkutan.

Julian menambahkan:

“Di sebagian besar kota, seperti Jakarta, peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor jauh lebih pesat daripada laju pembangunan jalan raya. Kepadatan jalan dan jaringan jalanan yang tidak dikembangkan mengakibatkan inefisiensi dalam hal logistic serta menciptakan hambatan dalam produktivitas. Akses menuju satu-satunya pelabuhan di Jakarta juga terhambat, sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman baik ke dalam maupun luar negeri meskipun telah diadakannya investasi tambahan untuk kapasitas pelabuhan. Kurangnya kapasitas landasan pacu telah menjadi faktor penghambat yang cukup signifikan dan Jakarta sangat membutuhkan bandara utama lainnya.

“Sistem-sistem yang dapat menciptakan distribusi dan diversifikasi transportasi yang lebih besar perlu disiapkan, seperti yang akan dicapai ketika jaringan LRT lengkap yang diusulkan oleh DKI Jakarta dapat diimplementasikan. Kuncinya adalah pemerataan sistem transportasi agar lalu-lintas tidak terlalu terkonsentrasi di beberapa koridor dan moda, sehingga secara signifikan dapat mengurangi kerentanan terhadap gangguan-gangguan besar, yang merupakan kelemahan utama sistem jalan di Jakarta.”

“Untuk dapat mengatasi tantangan-tantangan ini, para perencana perlu mengambil pendekatan dan teknik terbaik yang telah digunakan di masa lalu, kemudian dengan cepat mengembangkannya agar dapat digunakan secara lebih baik dalam menilai dampak-dampak infrastruktur yang luas dan saling terkait terhadap perekonomian dan masyarakat.”

Laporan Strategy& menyoroti metode Total Appraisal (Penilaian Menyeluruh) yang akan membantu para pembuat kebijakan dan perencana transportasi dalam memahami dampak dan pertukaran yang kompleks dari kesejahteraan, fiskal dan ekonomi yang terlibat dalam proses ini dan mengevaluasi opsiopsinya. Dan secara krusial, hal ini dapat membantu memberikan hasil kerja yang terbaik bagi semua pemangku kepentingan.

Daniel Hanson, direktur Strategy& PwC di UK, menjelaskan:

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved